22 Agustus 2013

Tugas 1 Kelompok 3


Kami yang terdiri atas Adefrid Dwithama (FTMD), Agus Muhamad Maulana (SITH-R), Dina Rahma Laila (FTSL), dan Flabianos Ian Christian (STEI) akan mencoba untuk menjabarkan hasil diskusi kami kemarin pada tanggal 21 Agustus 2013.
Hasil Resume :
      Kegitan hari ini adalah kita mendapatkan materi mengenai pola pikir K3 dari Kakak-kakak Taplok. Pola pikir K3 itu meliputi :
1. Kritis, yang berarti suatu sikap atau tindakan yang selalu berusaha untuk mencari kesalahan atau kekeliruan dari suatu aspek tertentu,
2. Kreatif, yang berarti kita bisa menyelesaikan suatu masalah dengan hasil pemikiran kita sendiri dan merupakan haisl pemikiran yang tidak biasa (out of the box),
3. Konstruktif, yang berarti sebagai suatu solusi yang kita buat adalah solusi yang tidak menimbulkan masalah bar tetapi solusi tersebut menjadikan sebuah solusi yang bersifat solutif.
Setelah mengetahui ketiga hal di atas, kami diperintahkan untuk melakukan suatu diskusi tentang satu permasalahan yang masih terjadi di negeri ini yang tertuang dalam bentuk gambar, yaitu jembatan penyeberangan yang sudah rusak berat namun masih tetap dipergunakan. Gambar yang kami pilih adalah :


      Sungguh sangat menyedihkan keadaan siswa-siswi di gambar. Pada dasarnya mereka ingin belajar menimba ilmu sehingga saat mereka sudah menjadi orang dewasa, mereka bisa membahagiakan bangsa Indonsia. Akan tetapi perjuangan mereka tidak diimbangi oleh peran pemerintah. Mereka harus menyeberangi sungai yang sangat berbahaya dikarenakan jembatan yang digunakan sudah miring, rusak, dan hanya berpegang pada tali. Berikut adalah analisis masalah dari kelompok kami :
1. Jembatan yang Membahayakan dan Keselamatan Kurang Terjamin
>> Jembatan tersebut sudah rapuh dan hanya menggunakan tali yang sangat tidak aman karena alas jembatan itu sendiri sudah miring. Hal ini dapat membuat orang-orang yang menyeberangnya bisa saja terjatuh ke bawah.
2. Kesulitan Akses Kendaraan
>> Dengan struktur jembatan yang seperti itu maka kendaraan roda duapun tidak dapat melewati jembatan tersebut. Hal ini menghambat proses transportasi yang ada di wilayah tersebut.
3. Arus Sungai Deras
>>Hal ini sangat berbahaya, apabila ada anak sekolah yang terjatuh maka dia akan meninggal karena arus deras tersebut.
4. Kurang Efektif dan Efisien
>>Hal ini menyangkut waktu. Apabila menggunakan yang seperti itu maka akses ke suatu tempat menjadi lebh lama karena tidak menggunakan kendaraan. Selain itu, untuk menyeberang saja masih kurang aman dan nyaman serta membutuhkan waktu yang lama.

           Setelah kami mendiskusikan masalah di atas, kami telah mencari beberapa solusi yang dikelompokkan dalam solusi-solusi tertentu. Berikut pengelompokannya :
         1.       Solusi yang Belum Efektif
 Ø  Renovasi Jembatan (perbaikan)
 Ø  Pembuatan Bendungan
 Ø  Penyediaan Kapal Penyeberengan
 Ø  Pembangunan Sarana untuk Kegiatan Perekonomian, missal : pasar
 Ø  Pembangunan Sekolah Terdekat untuk Anak-anak
 Ø  Relokasi Desa
    2.       Solusi yang Belum Memungkinkan
 Ø  Pembuatan Jembatan Utuh / Permanen
 Ø  Adanya Pos Penjagaan yang Mengontrol Kondisi / Keutuhan Jembatan
 Ø  Pembangunan Terowongan Bawah Air
 Ø  Pembuatan Landasan Pesawat Terbang Kecil
    3.       Solusi yang Perlu DImodifikasi
 Ø  Renovasi Jembatan dengan Menggunakan Bahan / Material yang Lebih Baik 
 Ø  Penyediaan Kapal dengan Kualitas Keamanan yang Lebih Baik
    4.       Solusi yang Paling Efektif (imajinatif)
 Ø  Pembangunan Rel Kereta Api
 Ø  Penyediaan Turbin untuk Kereta Api 
 Ø  Pembuatan Panel Surya
 Ø  Penambahan Listrik di Desa

   Untuk solusi nomer 4, kami sajikan juga dalam bentuk gambar imajinatif seperti berikut :



Dalam gambar tersebut, sebagai gambaran singkat, akan dibangun rel kereta api yang melingkar pada desa dengan kota ataupun desa dengan desa yang akan dipakai sebagai jalur transportasi antar desa ataupun desa-kota. Setelah itu, untuk menggerakkannya menggunakan turbin sebagai PLTA dan panel surya. Kedua energi tersebut akan menampung energi secara bergantian sehingga kereta tetap dapat bergerak. Apabila kehabisan energi untuk menggerakkannya maka digunakan listrik alternatif yang ada di desa tersebut. Turbin PLTA akan berfungsi ganda, yaitu menggerakkan kereta dan mengalirkan listrik. Akan tetapi, gambar imajinatif yang kami buat masih memiliki kekurangan dalam segi pendanaan sehingga mendapatkan tanggapan dari kelompok lain dalam soal dana. Menurut kelompok kami, idenya adalah pembangunan perusahaan sebagai sponsor dalam pembangunan yang terdapat gambar imajinatif tersebut, di mana perusahaan tersebut bisa mendapatkan keuntungan energi dari turbin dan panel surya.




Sekian dari Kelompok 3, Terima Kasih…





Tidak ada komentar:

Posting Komentar