Kami yang
terdiri atas Adefrid Dwithama (FTMD), Agus Muhamad Maulana (SITH-R), Dina Rahma Laila (FTSL), dan Flabianos Ian Christian (STEI) akan mencoba untuk menjabarkan hasil diskusi kami kemarin pada tanggal 21 Agustus 2013.
Hasil Resume :
Kegitan hari ini adalah kita
mendapatkan materi mengenai pola pikir K3 dari Kakak-kakak Taplok. Pola pikir
K3 itu meliputi :
1. Kritis, yang berarti suatu sikap atau tindakan
yang selalu berusaha untuk mencari kesalahan atau kekeliruan dari suatu aspek
tertentu,
2. Kreatif, yang berarti kita bisa menyelesaikan
suatu masalah dengan hasil pemikiran kita sendiri dan merupakan haisl pemikiran
yang tidak biasa (out of the box),
3. Konstruktif, yang berarti sebagai suatu solusi
yang kita buat adalah solusi yang tidak menimbulkan masalah bar tetapi solusi
tersebut menjadikan sebuah solusi yang bersifat solutif.
Setelah mengetahui ketiga hal di atas,
kami diperintahkan untuk melakukan suatu diskusi tentang satu permasalahan yang
masih terjadi di negeri ini yang tertuang dalam bentuk gambar, yaitu jembatan penyeberangan yang sudah rusak berat namun masih tetap dipergunakan. Gambar
yang kami pilih adalah :
Sungguh sangat menyedihkan
keadaan siswa-siswi di gambar. Pada dasarnya mereka ingin belajar menimba ilmu
sehingga saat mereka sudah menjadi orang dewasa, mereka bisa membahagiakan
bangsa Indonsia. Akan tetapi perjuangan mereka tidak diimbangi oleh peran
pemerintah. Mereka harus menyeberangi sungai yang sangat berbahaya dikarenakan
jembatan yang digunakan sudah miring, rusak, dan hanya berpegang pada tali.
Berikut adalah analisis masalah dari kelompok kami :
1. Jembatan yang Membahayakan dan Keselamatan
Kurang Terjamin
>> Jembatan tersebut sudah rapuh dan hanya
menggunakan tali yang sangat tidak aman karena alas jembatan itu sendiri sudah
miring. Hal ini dapat membuat orang-orang yang menyeberangnya bisa saja terjatuh
ke bawah.
2. Kesulitan Akses Kendaraan
>> Dengan struktur jembatan yang seperti itu maka
kendaraan roda duapun tidak dapat melewati jembatan tersebut. Hal ini
menghambat proses transportasi yang ada di wilayah tersebut.
3. Arus Sungai Deras
>>Hal ini sangat berbahaya, apabila ada anak
sekolah yang terjatuh maka dia akan meninggal karena arus deras tersebut.
4. Kurang Efektif dan Efisien
>>Hal ini menyangkut waktu. Apabila menggunakan
yang seperti itu maka akses ke suatu tempat menjadi lebh lama karena tidak
menggunakan kendaraan. Selain itu, untuk menyeberang saja masih kurang aman dan
nyaman serta membutuhkan waktu yang lama.
Setelah kami mendiskusikan masalah di atas, kami telah mencari beberapa
solusi yang dikelompokkan dalam solusi-solusi tertentu. Berikut pengelompokannya
:
1.
Solusi yang Belum Efektif
Ø
Renovasi Jembatan (perbaikan)
Ø
Pembuatan Bendungan
Ø
Penyediaan Kapal Penyeberengan
Ø
Pembangunan Sarana untuk Kegiatan Perekonomian, missal
: pasar
Ø
Pembangunan Sekolah Terdekat untuk Anak-anak
Ø
Relokasi Desa
2.
Solusi yang Belum Memungkinkan
Ø
Pembuatan Jembatan Utuh / Permanen
Ø
Adanya Pos Penjagaan yang Mengontrol Kondisi /
Keutuhan Jembatan
Ø
Pembangunan Terowongan Bawah Air
Ø
Pembuatan Landasan Pesawat Terbang Kecil
3.
Solusi yang Perlu DImodifikasi
Ø
Renovasi Jembatan dengan Menggunakan Bahan /
Material yang Lebih Baik
Ø
Penyediaan Kapal dengan Kualitas Keamanan yang
Lebih Baik
4.
Solusi yang Paling Efektif (imajinatif)
Ø
Pembangunan Rel Kereta Api
Ø
Penyediaan Turbin untuk Kereta Api
Ø
Pembuatan Panel Surya
Ø Penambahan Listrik di Desa
Dalam gambar
tersebut, sebagai gambaran singkat, akan dibangun rel kereta api yang
melingkar pada desa dengan kota ataupun desa dengan desa yang akan dipakai sebagai jalur
transportasi antar desa ataupun desa-kota. Setelah itu, untuk menggerakkannya
menggunakan turbin sebagai PLTA dan panel surya. Kedua energi tersebut akan
menampung energi secara bergantian sehingga kereta tetap dapat bergerak. Apabila
kehabisan energi untuk menggerakkannya maka digunakan listrik alternatif yang
ada di desa tersebut. Turbin PLTA akan berfungsi ganda, yaitu menggerakkan
kereta dan mengalirkan listrik. Akan tetapi, gambar imajinatif yang kami buat
masih memiliki kekurangan dalam segi pendanaan sehingga mendapatkan tanggapan
dari kelompok lain dalam soal dana. Menurut kelompok kami, idenya adalah
pembangunan perusahaan sebagai sponsor dalam pembangunan yang terdapat gambar
imajinatif tersebut, di mana perusahaan tersebut bisa mendapatkan keuntungan energi dari turbin dan panel surya.
Sekian dari
Kelompok 3, Terima Kasih…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar