Pada hari Jumat,
23 Agustus 2013, mahasiwa-mahasiswa baru ITB 2013 (maba) melewati beberapa
kegiatan seperti membentuk huruf #untukindonesia, mengetahui K3L (Kesehatan,
Keamanan, Keselematan Lingkungan), mengetahui secara sekilas mengenai beberapa
unit kampus, dan tentunya melewati serangkaian acara puncak, yaitu seminar
dengan moderator Maria Selena (Puteri Indonesia 2011) dan 3 narasumber. Ketiga
narasumber itu adalah Bapak Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan Indonesia),
Wanandri (Kumpulan Penjelajah Alam-Seven Summit), Ibu Tri Mumpuni (Pemberdaya
Listrik Di 60 Daerah Terpencil), dan Kak Saska (Penelitian Riset Indie).
Rangkuman Seminar bersama Bapak Gita
Wirjawan
Beliau merupakan
seseorang yang luar biasa. Beliau telah menyelesaikan studi S 1nya di Texas,
Amerika Serikat dan S 2nya di Harvard University. Dalam seminarnya, beliau
menekankan masalah kearifan local yang merupakan hal yang penting. Sebelum
melangkah mengenai hal tersebut, beliau juga menekankan bahwa sesungguhnya
kemerdekaan di Indonesia itu bukanlah kemerdekaan yang hanya terjadi pada
tanggal 17 Agustus jaja tetapi merupakan kemerdekaan terhadap diri sendiri.
Selain itu, juga dharapkan Indonesia dapat membuat suatu produk yang membuat
warga Indonesia bisa puas dan memilih untuk memakai barang tersebut daripada
barang luar negeri. Dalam kehidupan di Indonesia juga dibutuhkan suatu
pemerataan, kebersamaan di antara masyarakat sekitar. Selain itu, ditekankan
pula bahwa pluralisme itu penting. Beliau juga memiliki slogan yang luar biasa
yaitu “If you want it, you will get it.” Suatu
slogan yang memiliki arti bahwa setiap kita menginginkan sesuatu dan mampu
bekerja keras maka akan dapat meraihnya serta semuanya tak lepas dari peran
Tuhan Allah kita. Seperti halnya pembangunan ekonomi di Indonesia yang ingin
meningkat. Hal ini membutuhkan kerja sama, orang-orang muda (pemimpin) yang
aktif dan memiliki kearifan lokal. Selain itu kekayaan budaya, kesinambungan
demokrasi, dan kemahiran teknologi itu penting untuk memajukan bangsa
Indonesia. Jadi pada intinya adalah Indonesia harus dapat berkompetisi, berteknologi,
dan memperkaya kebudayaan. Dengan begitu orang-orang di sekitarnya akan dapat melakukan pemerataan
dan dapat menggarudakan diri sendiri (we have to be nationalistic, but at the
same time to be internationalistic).
Rangkuman Seminar bersama Wanandri
Wanadri adalah
suatu perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung. Wanadri adalah organisasi
yang bergerak dalam suatu lingkup alam bebas. Menurut presentasi yang telah
diberikan, dapat dikatakan bahwa Indonesia itu memiliki jumlah pulau yang
banyak. Tidak hanya pulau tetapi juga kultur dan budaya Hal ini kadang-kadang
membingungkan orang luar negeri yang menemui orang Indonesia dalam berbagai
suku karena meskipun mereka berbeda suku dan bahasa tetapi tetap satu, yaitu
Bangsa Indonesia. Jadi sebagai rakyat Indonesia, kita harus dapat sadar diri,
sadar lingkungan, dan sadar tujuan.
Rangkuman Seminar bersama Ibu Tri Mumpuni
Ibu Tri Mumpuni
adalah seseorang yang sangat berjasa dalam hal berbagi, khususnya berbagi
solidaritas untuk orang-orang yang berkesusahan. Beliau telah menyediakan
listrik bagi 60 daerah terpencil yang ada di Indonesia yang diberi anugerah
penghargaan Ashden Awards 2012. Dalam seminar beliau, pengetahuan dan perasaan
merupakan kedua hal yang penting dalam kehidupan ini. Pengetahuan dan perasaan
ini akan mengarah ke logika dan empati seseorang. Selain itu beliau juga
berkata bahwa setiap orang itu unik dan harus memiliki power untuk meraih
sesuatu. Dengan adanya sinkronisasi antara pengetahuan dan perasaan,
perbuatan-perbuatan yang dilakukan akan mengarah ke hal-hal yang positif.
Rangkuman Seminar bersama Kak Saska
Dalam seminar
ini, beliau menyampaikan hal-hal yang dibutuhkan dalam suatu proses untuk
mencapai suatu hal yang luar biasa. Beliau menggunakan kamera polaroid sebagai
sesuatu yang sudah tidak digunakan lagi di era digital ini. Tetapi beliau
mencoba untuk mencari cara untuk melestarikan sesuatu agar hal tersebut
nantinya masih bisa dinikmati oleh generasi seterusnya. Dalam hal ini, kerja
keras itu penting. “Memang konflik itu adalah hal yang biasa kita temui, jadi
jangan takut, hadapilah.” Hal tersebut dikatakan beliau agar kita sebagai
mahasiswa memiliki semangat untuk memberi yang terbaik dari kita untuk menjadi
yang terbaik dan membangun bangsa. Salah satu karya beliau yang keren adalah
pengenalan project alinea yang memakai konsep dasar tetapi menghasilkan projek
yang luar biasa. Projek tersebut adalah Project Alinea, projek animatronic pertama
di Indonesia. Selain itu, ada pula riset Indie yang akan dilaksanakan beliau
untuk menghadapi kemacetan di Bandung yaitu Angkot Day. Angkot Day adalah hari
di mana angkot Kelapa-Dago nyaman, aman, dan gratis.
Hal-hal tersebut
merupakan hal yang sangat berguna bagi pengetahuan umum mahasiswa baru. Hal-hal
seperti itu diharapkan dapat memupukkan semangat, kerja sama, dan proses yang
pantang menyerah dalam menjalani kehidupan, baik dalam bidang teknologi
(pendidikan), sosial maupun ekonomi. Dengan begiut, Bangsa Indonesia akan menjadi negara yang lebih maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar