23 Agustus 2013

Resume Seminar (Adefrid Dwithama - FTMD-16913022)

      Pada hari Jumat, 23 Agustus 2013, mahasiwa-mahasiswa baru ITB 2013 (maba) melewati beberapa kegiatan seperti membentuk huruf #untukindonesia, mengetahui K3L (Kesehatan, Keamanan, Keselematan Lingkungan), mengetahui secara sekilas mengenai beberapa unit kampus, dan tentunya melewati serangkaian acara puncak, yaitu seminar dengan moderator Maria Selena (Puteri Indonesia 2011) dan 3 narasumber. Ketiga narasumber itu adalah Bapak Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan Indonesia), Wanandri (Kumpulan Penjelajah Alam-Seven Summit), Ibu Tri Mumpuni (Pemberdaya Listrik Di 60 Daerah Terpencil), dan Kak Saska (Penelitian Riset Indie).

Rangkuman Seminar bersama Bapak Gita Wirjawan
Beliau merupakan seseorang yang luar biasa. Beliau telah menyelesaikan studi S 1nya di Texas, Amerika Serikat dan S 2nya di Harvard University. Dalam seminarnya, beliau menekankan masalah kearifan local yang merupakan hal yang penting. Sebelum melangkah mengenai hal tersebut, beliau juga menekankan bahwa sesungguhnya kemerdekaan di Indonesia itu bukanlah kemerdekaan yang hanya terjadi pada tanggal 17 Agustus jaja tetapi merupakan kemerdekaan terhadap diri sendiri. Selain itu, juga dharapkan Indonesia dapat membuat suatu produk yang membuat warga Indonesia bisa puas dan memilih untuk memakai barang tersebut daripada barang luar negeri. Dalam kehidupan di Indonesia juga dibutuhkan suatu pemerataan, kebersamaan di antara masyarakat sekitar. Selain itu, ditekankan pula bahwa pluralisme itu penting. Beliau juga memiliki slogan yang luar biasa yaitu “If you want it, you will get it.” Suatu slogan yang memiliki arti bahwa setiap kita menginginkan sesuatu dan mampu bekerja keras maka akan dapat meraihnya serta semuanya tak lepas dari peran Tuhan Allah kita. Seperti halnya pembangunan ekonomi di Indonesia yang ingin meningkat. Hal ini membutuhkan kerja sama, orang-orang muda (pemimpin) yang aktif dan memiliki kearifan lokal. Selain itu kekayaan budaya, kesinambungan demokrasi, dan kemahiran teknologi itu penting untuk memajukan bangsa Indonesia. Jadi pada intinya adalah Indonesia harus dapat berkompetisi, berteknologi, dan memperkaya kebudayaan. Dengan begitu orang-orang  di sekitarnya akan dapat melakukan pemerataan dan dapat menggarudakan diri sendiri (we have to be nationalistic, but at the same time to be internationalistic).

Rangkuman Seminar bersama Wanandri
Wanadri adalah suatu perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung. Wanadri adalah organisasi yang bergerak dalam suatu lingkup alam bebas. Menurut presentasi yang telah diberikan, dapat dikatakan bahwa Indonesia itu memiliki jumlah pulau yang banyak. Tidak hanya pulau tetapi juga kultur dan budaya Hal ini kadang-kadang membingungkan orang luar negeri yang menemui orang Indonesia dalam berbagai suku karena meskipun mereka berbeda suku dan bahasa tetapi tetap satu, yaitu Bangsa Indonesia. Jadi sebagai rakyat Indonesia, kita harus dapat sadar diri, sadar lingkungan, dan sadar tujuan.

Rangkuman Seminar bersama Ibu Tri Mumpuni
Ibu Tri Mumpuni adalah seseorang yang sangat berjasa dalam hal berbagi, khususnya berbagi solidaritas untuk orang-orang yang berkesusahan. Beliau telah menyediakan listrik bagi 60 daerah terpencil yang ada di Indonesia yang diberi anugerah penghargaan Ashden Awards 2012. Dalam seminar beliau, pengetahuan dan perasaan merupakan kedua hal yang penting dalam kehidupan ini. Pengetahuan dan perasaan ini akan mengarah ke logika dan empati seseorang. Selain itu beliau juga berkata bahwa setiap orang itu unik dan harus memiliki power untuk meraih sesuatu. Dengan adanya sinkronisasi antara pengetahuan dan perasaan, perbuatan-perbuatan yang dilakukan akan mengarah ke hal-hal yang positif.

Rangkuman Seminar bersama Kak Saska
Dalam seminar ini, beliau menyampaikan hal-hal yang dibutuhkan dalam suatu proses untuk mencapai suatu hal yang luar biasa. Beliau menggunakan kamera polaroid sebagai sesuatu yang sudah tidak digunakan lagi di era digital ini. Tetapi beliau mencoba untuk mencari cara untuk melestarikan sesuatu agar hal tersebut nantinya masih bisa dinikmati oleh generasi seterusnya. Dalam hal ini, kerja keras itu penting. “Memang konflik itu adalah hal yang biasa kita temui, jadi jangan takut, hadapilah.” Hal tersebut dikatakan beliau agar kita sebagai mahasiswa memiliki semangat untuk memberi yang terbaik dari kita untuk menjadi yang terbaik dan membangun bangsa. Salah satu karya beliau yang keren adalah pengenalan project alinea yang memakai konsep dasar tetapi menghasilkan projek yang luar biasa. Projek tersebut adalah Project Alinea, projek animatronic pertama di Indonesia. Selain itu, ada pula riset Indie yang akan dilaksanakan beliau untuk menghadapi kemacetan di Bandung yaitu Angkot Day. Angkot Day adalah hari di mana angkot Kelapa-Dago nyaman, aman, dan gratis.

       Hal-hal tersebut merupakan hal yang sangat berguna bagi pengetahuan umum mahasiswa baru. Hal-hal seperti itu diharapkan dapat memupukkan semangat, kerja sama, dan proses yang pantang menyerah dalam menjalani kehidupan, baik dalam bidang teknologi (pendidikan), sosial maupun ekonomi. Dengan begiut, Bangsa Indonesia akan menjadi negara yang lebih maju.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar