23 Agustus 2013

Resume Seminar OSKM ITB 2013 ( Geirda Rizky, SITH-S)

Nama    : Geirda Rizky Wirandani
NIM      : 16113054
Fakultas : SITH-Sains

Assalamualaikum..

Tanggal 23 Agustus 2013, dalam rangka kegiatan OSKM ITB 2013 diadakan seminar yang berjudul "Mereka yang Membaca Indonesia". Dihadiri oleh Maria Selena (Miss Indonesia 2011) sebagai moderator, Bapak Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan RI), Tri Mumpuni, Kak Saska dari Riset Indie dan Kakak-Kakak dari Wanadri (Ilham Fauzi sebagai Ketua Umum, Indra Hidayat, dan Ikhsan) selaku narasumber. Disini saya akan membuat resume dari seminar tersebut.

Narasumber pertama yaitu Bapak Gita Wirjawan. Beliau menjelaskan jika semangat kemahasiswaan identik dengan kearifan lokal. Jika tidak ada kearifan lokal pada diri seorang mahasiswa, maka dia seakan kehilangan jati dirinya. Siapapun yang ingin memimpin bangsa Indonesia ini harus punya visi yang jelas, mau dibawa kemana negara kita ini. Selain itu pula dia harus aktif, inisiatif, menjunjung tinggi demokrasi&pluralisme, dan mementingkan kesejahteraan rakyat,

Sebenarnya Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yaitu sekitar 6%. Jika persentase pertumbuhan itu stabil (tidak berkurang), maka dalam 20 tahun ke depan kemajuan teknologi Indonesia bisa bersaing dengan negaranegara besar seperti Amerika, Cina, Jepang dll.

Diperlukan kegigihan untuk mencapai itu semua. Indonesia butuh pemimpin yang bisa menjawab tantangan, responsif pada permintaan rakyat yang beragam, kretif, terampil, melek teknologi, dan punya semangat kebangsaan yang tinggi.Produk pendidikan adalah senjata utama untuk bersaing dan ITB akan jadi pabrik pemimpin yang luar biasa. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa harus bisa menjunjung tinggi kearifan lokal baik di dalam maupun di luar kampus.

Narasumber kedua yaitu Indra Hidayat yang menjelaskan sebuah presentasi yang berjudul "Cinta Tanah Air". Kita tahu bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai lebih dari 17.000 pulau.  Indonesia memiliki banyak sekali ragam hayati, suku, bangsa, agama dan budaya. kita sebagai mahasiswa yang menjunjung tinggi kearifan lokal dituntut untuk menjadi kreatif, yang bisa membuat hal-hal baru. memajukan teknologi di pulau-pulau yang kita miliki dan sadar aan tujuan bangsa Indonesia ini untuk Indonesia yang lebih baik.

Narasumber ketiga adalah Ibu Tri Mumpuni. Beliau adalah orang yang berhasil memperdayakan listrik di 60 lokasi terpencil di seluruh Indonesia yang mendapatkan banyak perhargaan bahkan sampai kaliber dunia. memaparkan presentasi yang berjudul "Integritas&Kompetensi Pemuda untuk Kemandirian&Kesejahteraan Bangsa". Kita sebagai pemuda Indonesia harus mempunyai pengetahuan(logika) dan perasaan/empati untuk 'membaca' Indonesia dengan baik. jika dua hal tersebut tidak dimiliki, sangat sulit untuk mengerti keadaan negara kita ini. bagaimana caranya kita mempin bangsa ini jik kita sendiri masih belum mengerti Indonesia itu seperti apa?

Narasumber keempat adalah Kak Saska dari Riset Indie. Riset Indie merupakan sebuah komunitas yang biasanya menampung riset-riset ilmiah secara kolektif dan menginkubasi topik penelitian yang dinilai menarik secara subjektif dan nantinya akan dijadikan semacam proyek besar. Contoh Proyek yang sudah pernah dilaksanakan adalah Proyek Polaroid dimana tujuannya adalah melestarikan kamera-kamera polaroid yang hampir punah meski akhirnya menemui kegagalan mengingat biaya yang dikeluarkan untuk melestarikan kamera polaroid tidaklah sedikit.

Proyek selanjutnya adalah Proyek Angkot Day dimana rencananya pada tanggal 20 September 2013 dalam satu hari suau jurusan angkot (Kelapa-Dago) dibuat nyaman, tertib, dan gratis! sungguh proyek yang unik dan patut dicoba.

Dari semua yang narasumber menjelaskan saya dapat menyimpulkan bahwa kita sebagai mahasiswa calon-calon pemimpin bangsa alangkah baiknya menjunjung tinggi kearifan lokal agar kita bisa 'membaca' Indonesia dengan baik, mengerti negara kita sendiri bak dari kelebihan, kekurangan, masalah yang sedang dihadapi, dan lain sebagainya. Untuk Indonesia yang lebih baik..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar