Masalah itu nyata. Dan solusinya
tidak gaib. Seperti siang-malam, atau putih-hitam, masalah selalu berdampingan
bersama solusi. Dan, solusi hadir dari sebuah rangkaian kinerja organ otak,
berpikir. Dalam kasus-kasus tertentu, pada level yang tepat, prosesi berpikir
memerlukan pola yang sesuai. Dalam kemahaan siswa, dikenal corak pikir yang
esensial. Pola pikir K3.
Kritis. Dengan kritis, artinya orang tersebut paham betul mengenai
definisi waktu, di samping memiliki segenggam pengetahuan luas. Dengan kritis
pula, kita bisa mengembangkan ketajaman berpikir. Bukan kritis dalam artian
bersifat tidak lekas percaya atau kerjanya hanya buat mencari-cari letak
kekeliruan suatu perihal, melainkan kritis dalam tindak-tanduk kecermatan
analisis dengan tidak membuat boros waktu.
Kreatif. Keorisinalitas ide personal. Sebuah proses yang memerlukan
kekuatan imajinasi. Harus memiliki dan mengandung daya cipta. Dalam artian
berpikir di luar batas kebiasaan, namun menghasilkan pemecahan yang lebih
efisien dan baik.
Konstruktif. Solusi yang dipilih harus bisa membina, membangun, serta
membaik. Solusi yang didapat jangan membuka peluang munculnya masalah yang
lain. Artinya, solusi tersolutif.
Dengan memakai tiga poin pokok
tersebut dalam aksi berpikir mencari sebuah pemecahan, bisa dijamin bahwa
masalah yang timbul dapat terselesaikan dengan baik. Probabilitas eksisnya
masalah yang ekuivalen dapat diperkecil mendekati nol.
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar