22 Agustus 2013

Pola Pikir K3 [Dimas Manggala, SAPPK]



Masalah itu nyata. Dan solusinya tidak gaib. Seperti siang-malam, atau putih-hitam, masalah selalu berdampingan bersama solusi. Dan, solusi hadir dari sebuah rangkaian kinerja organ otak, berpikir. Dalam kasus-kasus tertentu, pada level yang tepat, prosesi berpikir memerlukan pola yang sesuai. Dalam kemahaan siswa, dikenal corak pikir yang esensial. Pola pikir K3.
Kritis. Dengan kritis, artinya orang tersebut paham betul mengenai definisi waktu, di samping memiliki segenggam pengetahuan luas. Dengan kritis pula, kita bisa mengembangkan ketajaman berpikir. Bukan kritis dalam artian bersifat tidak lekas percaya atau kerjanya hanya buat mencari-cari letak kekeliruan suatu perihal, melainkan kritis dalam tindak-tanduk kecermatan analisis dengan tidak membuat boros waktu.
Kreatif. Keorisinalitas ide personal. Sebuah proses yang memerlukan kekuatan imajinasi. Harus memiliki dan mengandung daya cipta. Dalam artian berpikir di luar batas kebiasaan, namun menghasilkan pemecahan yang lebih efisien dan baik.
Konstruktif. Solusi yang dipilih harus bisa membina, membangun, serta membaik. Solusi yang didapat jangan membuka peluang munculnya masalah yang lain. Artinya, solusi tersolutif.
Dengan memakai tiga poin pokok tersebut dalam aksi berpikir mencari sebuah pemecahan, bisa dijamin bahwa masalah yang timbul dapat terselesaikan dengan baik. Probabilitas eksisnya masalah yang ekuivalen dapat diperkecil mendekati nol.
Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar