Narasumber 1: Gita Wiryawan
"Kearifan Lokal"
If you want it, you will get it.
Pada masa Soekarno > kontra revolusionis
Pada masa Soeharto > kontra komunis
Pada masa sekarang > kontra korupsi
Pembangunan ekonomi yang tepat bukan berarti sekaligus menghancurkan budaya tanah air. Untuk itu, dalam pemangunan ekonomi, perlu kita lakukan gangnam yang meliputi:
-kemahiran teknologi
-kesinambungan demokratis
-kekayaan budaya
-kemajuan ekonomi
keempatnya mesti terliput dalam satu wadah, yakni "semangat kebangsaan".
Fakta statistik menunjukkan bahwa realisasi investasi di luar Jawa, dari tahun ke tahunnya semakin meningkat. Pada tahun 2012 saja sudah menjadi 46%, naik empat digit. Artinya sebanyak 54% masih terealisasi di Jawa. Sayangnya, hal ini menunjukkan bahwa proses pemerataan di Indonesia terjadi secara tidak baik. Perlu kiat-kiat yang lebih lagi. Karena hal ini, pada nyatanya bisa menaikkan angka kesejahteraan rakyat lokal.
Di samping itu, ada pula hal yang perlu diperangi karena dianggap menghambat, yakni rasio gini. Belakangan ini, persentasenya meningkat terus, sedangkan yang kita inginkan adalah penurunan. Hal ini sebenarnya dapat dilakukan dengan penanaman modal di luar pulau Jawa, juga aksi industrialisasi.
Terakhir, be a creative garudas. Dengan melek teknologi, serta menjunjung nilai kearifan lokal.
Narasumber 2: Indra Hidayat
"Cinta Tanah Air"
Sadar diri. Sadar lingkungan. Sadar tujuan.
Wanadri beberapa kali giat melakukan ekspedisi, tiada lain dalam rangka mengenal lebih dekat lagi dengan alam Indonesia, yang kegiatannya berpusat pada aksi mendaki.
Fakta. Yang asalnya hanya memiliki jumlah pulau sebanyak 13.000, sekarang bertambah 4.000 buah. Indonesia terdiri dari 34 provinsi, dengan 504 kota/kabupaten tersebar di antaranya. Dan sekitar 70% bagian Indonesia adalah air.
Narasumber 3: Tri Mumpuni
"Integritas dan Kompetensi Alumni ITB untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Bangsa"
Manusia diberkahi pengetahuan agar bisa berpikir logika. Lalu manusia diberkati dengan perasaan agar dapat merasakan empati. Keduanya, apabila dilakukan bersama bisa memunculkan apa yang namanya akal sehat. Dan akal sehat dipakai untuk membaca Indonesia dengan baik.
Ekonomi berarti kerja manusia yang mebuat dinamis konsumsi dan investasi, agar pertumbuhan bisa naik. Dan, pertumbuhannya itu sendiri sendiri harus terikat pada nilai optimal untuk kepentingan sejahtera masyarakat lokal, yang sayangnya tidak terjadi saat ini di nusantara. Malah, ekonomi itu hanya berpikir tentang uang individu, tanpa disertai rasa-rasa yang lain, dalam artian individualisme.
Menurut runut sosial enterpreneur, ekonomi yakni suatu keadaan kehidupan jutaan manusia yang melakukan kegiatan yang disukainya.
Dari data yang ada, kesimpulan dapat diambil bahwa sistem ekonomi sekarang tidak manusiawi.
Sumber daya lokal perlu suatuu teknologi manajemen keuangan yang apabila keduanya terealisasi dapat mengembangkan keejahteraan masyarakat lokal itu sendiri. Yang mana tidak hanya sebatas materi pendidikan formal yang kita butuhkan, melainkan pro lingkungan dan masyarakat lokal
Narasumber 4: Saska
"Riset Indie"
Pada prakteknya, Saska sampai saat ini sudah banyak melakukan proyek-proyek yang mendatangkan tidak sedikit manfaat. Dengan ide-idenya yang orisinil dan kreatif, proyek yang dipikulnya selalu saja beda, tidak pernah ada sebelumnya, yang membuat proyeknya itu terkesan keren. Contohnya saja seperti Project Polaroid.
Proyek pertamanya itu diawali dengan membeli kamera-kamera polaroid yag pada saat itu sudah mulai mau punah. Tapi, Saska, cara melihat ancaman punahnya polaroid itu sebagai suatu peluang. Ia yakin, bahwa suatu saat nanti benda tersebut akan dicari banyak orang. Dan, bila barangnya sedikit tapi banyak diminati orang, maka akan ada kecenderungan kalau nilai harga jual kamera itu bakal melesat tinggi ke depannya. Hanya saja, pada prakteknya Saska tidak sukses, dan mengalami gulung tikar, karena pada saat itu ia belum memiliki pengalaman berbisnis. Di samping itu, proyek ini juga sebenarnya punya visi untuk mengenalkan kamera polaroid pada generasi anak cucunya.
Proyek selanjutnya yang banyak menyatukan antara engineering dengan seniman. Nama proyek tersebut adalah proyek alinea. Yaitu aksi pembuatan animatronik untuk hal-hal positif. Teknik pembuatannya diserahkan pada para tukang mesin, untuk selanjutnya diembankan pada seniman untuk membuat fisik penampilannya. Pada dasarnya, animatronik ini adalah sebuah robot yang dimodifikasi sedemikian rupa hingga terlihat seperti sebuah makhluk.
Lalu, proyek yang sedang dilakukannya saat ini bersama rekan-rekannya yaitu Angkot Day. Merujuk pada ekonososial, solusi dari fenomena macet di seantero Bandung. Proyek ini masih berjalan pada fase awal. Angkot yang menjadi objek penelitiannya kali ini masih berjumlah satu, yaitu angkot jurusan Kalapa-Dago. Rencana proyeknya, yang akan dilaksanakan 20 September ini, pertama seluruh angkot Kalapa-Dago ini bakal dicarter seharian. Lalu, siapapun boleh memakai jasa ini gratis. Dengan aksi mencarter ini, otomatis angkot bakal dilarang untuk mengetem atau kegiatan-kegiatan mengganggu lainnya. Sehingga, angkot bakal melakukan perjalanan trayeknya seharian penuh. Setelah itu, akan ada pengambilan testimoni dari para penumpangnya. Hasilnya, testimoni tersebut akan diserahkan pada pihak pemerintah juga pihak-pihak keangkotan. Diharapkan, bahwa angkot-angkot di Bandung ini bakal melakukan sistem ini, sehingga kemacetan bisa ditekan, karena akan ada banyak orang beralih pada angkot sebagai sarana transportasi utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar