Pertama saya akan membuat resume dari seminar yang dinarasumberi oleh Menteri Perdagangan Bapak Gita Surjawan.
Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin di bidang perekonomian yang mengerti tentang rakyatnya. Mereka yang ingin menjadi pemimpin harus memiliki visi yang jelas. Siapapun yang ingin memimpin bangsa dan negara ini harus memiliki unsur demokrasi, unsur pluralisme, dan unsur kesejahteraan yang kental dengan pemerataan. Dan semuanya harus bisa diproyeksikan ke komunitas internasional secara apik.
Bangsa Indonesia harus bisa memajukan potensi dan kekayaan daerahnya tanpa menghilangkan adat istiadat daerahnya. Indonesia membutuhkan pemuda-pemuda yang aktif dan memiliki kearifan lokal.
Tahun 2012, realisasi investasi yang terjadi di luar Pulau Jawa terjadi sebanyak 46%. Itu semua menghapus mitos bahwa pertumbuhan ekonomi hanya terjadi di Jakarta. Dan itu semua juga membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi di masing-masing daerahnya yang bisa dimanfaatkan dengan baik.
Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang bisa menjawab tantangan dan memenuhi apa saja yang diinginkan rakyatnya. Seorang pemimpin harus menjadi panutan bagi rakyat-rakyatnya sebagai insan yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Seorang pemimpin juga harus kreatif, terampil, dan bersemangat kebangsaan.
Yang kedua saya akan membuat resume dari seminar yang dinarasumberi oleh Indra Hidayat, perwakilan dari WANADRI.
Indonesia memiliki luas daratan yang lebih kecil dibanding luas lautannya. Luas daratan Indonesia kurang lebih 1,8 juta kilometer persegi. Sedangkan luas lautannya adalah 3,1 juta kilometer persegi. Maka tidak heran Indonesia disebut negara kepulauan. Namun sebutan negara kepulauan tidak cocok karena laut di Indonesia lebih luas dari daratannya, sehingga Indonesia lebih cocok disebut negara kelautan.
Pasca proklamasi, Indonesia memiliki luas 1,5 juta kilometer persegi. Namun, setelah Deklarasi Djuanda dilaksanakan, Indonesia memiliki luas daerah mencapai 3x lipat lebih luas dari luas Indonesia pasca proklamasi.
Indonesia memiliki 34 provinsi dan 508 kabupaten. Karena banyaknya provinsi dan kabupaten di Indonesia, maka tidaklah heran jika suku bangsa di Indonesia jumlahnya sangat banyak. Bahkan tiap-tiap provinsi memiliki ciri khasnya masing-masing.
Problem-problem yang ada di Indonesia saat ini adalah :
- Akulturasi dan invasi kebudayaan
- Bencana alam
- Berorientasi pada darat
- Indonesia berbatasan langsung dengan 10 negara sekaligus
Yang ketiga saya akan membuat resume dari seminar yang dinarasumberi oleh Ibu Tri Mumpuni.
Perasaan dan pengetahuan yang dimiliki oleh setiap pemimpin merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Jika salah satu dari 2 hal tersebut tidak ada, maka kepemimpinan orang tersebut dipastikan tidak akan berhasil. Pemimpin yang memiliki kedua hal tersebut dipastikan dapat membaca Indonesia dengan baik.
Sistem ekonomi masa kini tidaklah manusiawi. Ekonomi masa kini dijadikan alat untuk mencari keuntungan tanpa peduli terhadap point kemanusiaan dan lingkungan sekitar. Karena itu, untuk mengubah ekonomi menjadi lebih manusiawi, dibutuhkan seorang wirausaha sosial yang tidak banyak bicara dan terus bekerja keras untuk membangun perekonomian yang lebih baik.
Yang keempat saya akan membuat resume dari seminar yang dinarasumberi oleh Kak Saska.
Kak Saska dan kawan-kawannya melakukan banyak riset. Pertama adalah riset pada kamera polaroid. Tujuannya adalah melestarikan kamera polaroid yang pabriknya sudah bangkrut akibat berkurangnya minat pengguna kamera polaroid yang saat ini lebih memilih menggunakan kamera digital. Namun proyek ini gagal karena mengalami kebangkrutan.
Yang kedua adalah robot animatronik. Robot itu merupakan robot yang didesain khusus untuk berpenampilan seperti manusia. Kak Saska berkolaborasi dengan mahasiswa dari fakultas lainnya untuk mendesain robot tersebut. Hasilnya robot tersebut terbilang cukup sukses karena banyak orang yang berminat.
Yang ketiga adalah proyek angkot day. Proyek ini memfokuskan kenyamanan bagi pengguna angkot. Di bulan September nanti (lupa tepatnya tanggal berapa) Kak Saska dan kawan-kawannya akan menjalankan proyek ini selama sehari pada angkot jurusan Kalapa Dago. Di hari tersebut, angkot Kalapa Dago diharapkan bisa melayani penumpang sebaik mungkin.
Jadi, sebagai generasi muda, kita harus bersikap terbuka dengan cara berkolaborasi dengan kawan-kawan kita yang berbeda keterampilan dan keahlian, sehingga mungkin di suatu saat nanti kita bisa menciptakan sesuatu yang kreatif dan lain daripada yang lain karena hasil dari kolaborasi tersebut.
Demikian resume dari Seminar OSKM ITB 2013, mohon maaf kalau banyak salah karena tidak semua narasumber saya perhatikan dengan baik. Dan beberapa dari tulisan saya ada yang saya kutip dari twitter OSKM ITB 2013 di @oskm2013. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar